
Tiba-tiba salah satu telingaku berasa sakit sekali.
Dari arah belakang ada yang me-nylenthik-nya cukup keras. Saat kutengok ternyata
bapakku yang melakukan itu.
Dengan tegasnya beliau mengataiku, "Jangan
sembrono dengan merah putih itu! Itu memang sekedar kain merah dan putih yang
disatukan. Tapi untuk mengibarkannya dengan gagah di bumi nusantara ini beribu
bahkan berjuta nyawa dan darah telah dikorbankan. Yang baik memperlakukan
bendera kebanggaan bangsa kita!"
(Habib Lutfi bin Yahya, Pekalongan)
0 komentar:
Posting Komentar